Kamis, 28 Januari 2010

Berbagai Masalah menyusui

Tidak ada satu hal pun di dunia yang lebih membanggakan dan membahagiakan seorang ibu, selain jika ia berhasil menyusui bayinya dengan baik. Bukan cuma ibu yang bangga, dengan mendapatkan ASI, si kecil juga akan tumbuh kembang optimal dari bulan ke bulan.

Namun jangan lupa, kegiatan menyusui terkadang tidak selalu berjalan mulus. Aneka masalah, dari yang ringan sampai yang berat, adakalanya timbul. Hal ini tentu akan mengganggu kenyamanan dan kebahagiaan yang ibu rasakan saat menyusui sang buah hati.

Satu hal yang harus diingat, jagalah emosi dan jangan menyalahkan bayi atas masalah menyusui muncul. Ingatlah, si kecil dapat merasakan kekesalan dan kemarahan Anda. Karena itu, tetaplah bersikap baik dan lemah lembut padanya. Bagaimanapun, saat menyusui sebaiknya tetap menjadi saat-saat yang menyenangkan bagi Anda dan si kecil.

Bagaimana bila terjadi masalah ketika menyusui? Sebaiknya Anda berusaha untuk mengatasinya, mengingat besarnya manfaat kegiatan laktasi ini bagi bayi dan diri ibu sendiri. Perlu diketahui, sebagian besar masalah seputar menyusui sebenarnya dapat dicegah. Berikut ini beberapa diantaranya yang sering dialami ibu menyusui dan jalan keluarnya.


Puting Datar

Kelancaran proses menyusui memang ditentukan oleh banyak hal, dan bentuk puting susu yang tidak normal juga termasuk factor yang dapat menyulitkan proses pemberian ASI pada bayi. Misalnya saja, flat nipples (puting susu datar). Putting datar terjadi akibat adanya pelekatan yang menyebabkan saluran susu lebih pendek dari biasanya dan menarik puting susu ke dalam (tied nipples). Kelainan ini dapat merupakan bawaan sejak lahir, namun dapat juga berkembang menjadi demikian pada masa pubertas. Selain sulit membersihkannya, puting susu yang datar ini dapat menyebabkan masalah psikologis, seperti merasa tidak sempurna di mata suami atau kehilangan rasa percaya diri bahwa dia bisa menyusui bayinya kelak. Memang, bila dibiarkan tanpa penanganan, bentuk puting yang demikian akan menyulitkan proses menyusui kelak, yakni bila mulut si kecil tidak dapat “menangkap” puting susu ibu dengan benar. Itu sebabnya, Anda sebaiknya berupaya mengatasi masalah puting datar ini dengan benar dan tepat.

Menurut Hannah Lothrop, pengarang buku Breastfeeding Naturally: A New Approach for today’s mother (Fisher Books,1999), kira-kira sepertiga dari wanita akan memiliki puting susu yang datar. Bagaimana cara mengetahui apakah puting susu Anda termasuk datar, masuk ke dalam atau hanya sebagian yang keluar? Tabel “Menguji Tampilan Puting susu Anda” akan membantu Anda untuk menentukan apakah Anda memerlukan tindakan lanjutan untuk mengurangi berbagai masalah yang mungkin timbul pada awal menyusui.

Gunakan breast shields bila perlu saja. Alat ini tidak boleh digunakan pada malam hari untuk mencegah tersumbatnya saluran susu.


MANFAAT ASI

Menyusui, merupakan rutinitas yang sangat penting untuk membangun ikatan batin antara ibu dan anak. Selain memberikan rasa aman pada bayi, menyusui juga menguatkan kedekatan batin ibu dan bayi, dengan terdengarnya detak jantung yang sudah lama ia kenali, yaitu sejak ia masih dalam kandungan.

Selain itu, Air susu Ibu terbukti mengandung semua zat nutrisi yang dibutuhkan bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi normal. Komposisi susunan ASI mengandung unsur-unsur makanan sekaligus obat bagi bayi. Hal ini telah dibuktikan dalam dunia kedokteran. ASI mengandung bermacam-macam antibiotic penangkal bakteri. Takaran dan jenis unsur-unsur komponennya juga mengikuti perkembangan dan pertumbuhan bayi, seiring dengan bertambahnya usia. Suhu susu juga dapat beradaptasi sesuai dengan kebutuhan badan bayi. Misalnya, suhunya bisa panas pada musim dingin dan dingin pada musim panas. Hal ini menjamin tidak terjadinya radang usus pada bayi.

Secara medis juga telah terbukti bahwa ASI mengandung unsur kolestrom yang berfungsi membersihkan saluran pencernaan pada bayi, khususnya pada dua hari pertama. Sehingga saluran pencernaan bayi bersih dari cairan-cairan yang berasal dari proses nutrisi pada masa janin sebelumnya, dan berfungsi mempersiapkannya untuk menerima nutrisi baru. Disamping itu, tidak semua kandungan nutrisi dalam ASI dapat ditemukan dalam susu pengganti.


PERLENGKAPAN MENYUSUI :

Agar produksi ASI optimal, maka ibu perlu melengkapinya dengan beberapa perlengkapan menyusui yang sangat bermanfaat bagi ibu dan bayi.

Breast Pump

Kelancaran dan tingginya produktifitas ASI salah satunya dipengaruhi oleh frekuensi pemberiannya ke bayi. Semakin sering disusui semakin banyak pula produktifitas ASI dalam tubuh ibu. Namun seringkali terjadi ASI sudah penuh namun sang bayi masih tertidur lelap. Jika tidak dikeluarkan maka lambat laun dapat menurunkan kelancaran produktifitas ASI. Oleh karena itu sebaiknya dikeluarkan dengan breast pump. ASI juga dapat dibekukan dalam freezer untuk masa pakai sampai dengan 3 bulan. Breast pump juga sangat berguna bagi ibu yang harus kembali bekerja namun masih ingin memberikan ASI-nya.

Nipple Corrector

Untuk membantu ibu yang mempunyai kondisi puting rata atau masuk ke dalam. Cara kerjanya dengan menarik puting keluar agar mudah dihisap bayi.

Nipple Shields

Jika putting ibu mengalami iritasi, ibu dapat menggunakan breast protector untuk menghindari kontak langsung bagian yang teriritasi dengan mulut bayi. Tersedia dari bahan silicon maupun karet.

Polycarbonate Breast Pump

Berfungsi untuk mengeluarkan sisa-sisa susu yang tidak tersedot bayi agar ASI tidak terasa penuh.

Niplette, Metode Terkini Mengoreksi Putting Datar

Akhir-akhir ini dikembangkan suatu metode yang cukup sederhana dan efektif untuk mengoreksi puting susu datar, yakni niplette. Alat ini mampu mengencangkan bagian-bagian payudara yang berada di dekat puting susu dengan cara menyedotnya , secara perlahan dan terus-menerus. Cara ini secara permanen akan mengoreksi putting susu yang datar.

Niplette terdiri dari semacam mangkuk yang transparan, di mana bentuk dan ukurannya disesuaikan dengan puting susu, serta di hubungkan pada ujung tabung yang kecil. Pada ujung tabung lainnya terdapat semacam valve (klep) yang dihubungkan dengan sebuah pompa penyedot yang kecil. Mangkuk puting susu tersebut akan diletakkan di atas puting susu yang datar. Dengan bantuan pompa penyedot, tekanan udara dimangkuk tersebut dikurangi, mendorong puting untuk ke dalamnya. Anda dapat mengaturnya sendiri tekanan udara yang dibutuhkan.

Anda dapat menggunakan niplette selama 3-12 minggu, dipakai secara terus-menerus selama 8 jam setiap harinya. Agar merasa nyaman, sebaiknya kenakan pakaian yang longgar sepanjang hari dan tidak tidur dalam posisi tengkurap pada malam harinya. Bila Anda ingin mengoreksi kedua puting susu, gunakan dua buah niplette. Pada akhir perawatan, biasanya memenui mangkuk tadi. Kalau sudah seperti ini Anda hanya perlu sesekali saja menggunakan niplette untuk mengoreksi putting susu yang mungkin tiba-tiba menjadi datar lagi.

Alat ini tidak dapat digunakan pada saat trimester terakhir kehamilan. Alat ini juga tidak dapat mengoreksi putting susu yang datar secara permanen selama menyusui, karena ASI yang bocor akan merusak penyedotan. Sekalipun demikian, niplette dapat digunakan untuk menarik puting susu yang datar, sehingga memudahkan bayi untuk menyusu. Yang pasti, anda dapat menggunakan alat ini kapan pun sebelum anda hamil.

Di Indonesia alat ini mungkin masih sulit ditemukan. Sebagai gantinya, Anda dapat menggunakan alat suntuk yang dibalik. Caranya, potong bagian alat suntik tempat di mana jarum biasanya dimasukkan. Lalu, pindahkan alat pengisapnya ke bagian yang dipotong. Letakkan ujung yang lain di atas putting, lalu gerkan alat pengisapnya.


sumber : Majalah Ayah Bunda, 27 Mei 2005
diketik ulang oleh : selly selviana bidan A

Tidak ada komentar:

Posting Komentar




Fast, Reliable Web Hosting